Cleaning Boiler
Proses dan Prosedur Cleaning
Tahapan dan prosedur proses cleaning dimulai dari boiler tersebut di pabrikasi sampai dengan beroperasi akan terus dilakukan cleaning untuk menjaga agar tetap beropersi secara maksimal. Beberapa tahapan dan prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Flushing (pembilasan):
- dilakukan untuk membuang benda asing dan lumpur yang terkumpul dari suatu objek pembersih
- Degreasing (Membersihkan lemak dan minyak),
- Boiler yang baru selesai pabrikasi biasanya banyak terdapat lemak dan minyak
- Pelunakan kerak (Swelling/Softening):
- Untuk mengubah kerak yang keras menjadi lembut dan mudah larut, seperti silikat dan kalsium sulfat, menjadi garam yang mudah larut seperti natrium silikat dan kalsium karbonat, untuk mempercepat pembuangannya.
- Hot Alkaline Cleaning:
- Dilakukan untuk menghilangkan minyak, lemak, dan silika dari boiler yang baru dipasang. Pembersihan ini juga dilakukan untuk mengeringkan bahan isolasi panas boiler dan untuk mengukur perpanjangan pipa boiler.
- Ammonia Cleaning:
- Untuk menghilangkan kerak-kerak yang mengandung tembaga dalam jumlah banyak, yang umumnya terbentuk pada boiler bertekanan sedang atau tinggi dengan preheater berbahan dasar tembaga atau paduan tembaga, kondensor dan sebagainya.
- Acid Cleaning dan Chelating Cleaning
- Tujuan utama pembersihan asam dan agen pengkhelat adalah sebagai berikut:
- Menghilangkan kerak dan karat yang terbentuk selama proses fabrikasi.
- Menghilangkan kerak, seperti oksida besi dan kalsium karbonat, yang terbentuk selama proses operasi berlangsung.
- Tujuan utama pembersihan asam dan agen pengkhelat adalah sebagai berikut:
- Flushing dengan Air:
- dilakukan untuk membuang larutan pembersih dan lumpur dari sistem setelah setiap proses pembersihan di lakukan.
Baca Lebih lanjut disini
2. Tahapan Melakukan Project Cleaning
2.1. Investigasi Sistem – Boiler
Yang harus dilakukan dalam penyelidikan sistem pada unit boiler adalah sebagai berikut:
- Laju pembangkitan uap (steam), tekanan, waktu operasi, dll.
- Kondisi pengolahan air, misalnya, kualitas air umpan dan air boiler serta pengolahannya.
- Jenis bahan bakar yang digunakan.
- Riwayat operasi dan pembersihan.
2.2. Investigasi Kerak
Yang harus dilakukan dalam penyelidikan kerak pada unit boiler adalah sebagai berikut:
- Pengambilan sampel kerak; umumnya kerak diambil sampelnya pada bagian objek pembersih berikut.
- Bagian dengan beban panas tertinggi;
- Dalam kasus boiler, bagian ini umumnya di sekeliling Top Burner. Pada Bagian ini, jumlah kerak menjadi paling besar dan komposisinya biasanya rumit.
- Bagian di mana air atau cairan proses tersumbat atau mengalami stagnan.
- Bagian dimana kerak dan lumpur mudah terkumpul karena strukturnya
- Bagian yang mengalami masalah kerak pada priode sebelumnya.
- Pengukuran jumlah kerak
- Pengukuran jumlah kerak diperlukan untuk memperkirakan jumlah total kerak dalam sistem dan menentukan dosis yang dibutuhkan serta jumlah bahan kimia pembersih. Waktu pembersihan juga diperkirakan dari jumlah total kerak. Jumlah total kerak dihitung dari jumlah sampel kerak di atas dan total luas permukaan objek.
- Pengukuran ketebalan kerak
- Pengukuran ketebalan kerak diperlukan untuk menentukan kondisi adhesi kerak dan metode pembersihan kimia. Ketebalan kerak juga digunakan untuk menentukan waktu pembersihan.
- Melakukan analisis pada kerak
- Analisis kerak sangat penting untuk menentukan spesifikasi pembersihan. Setelah melarutkan sampel kerak dengan menggunakan larutan asam, konsentrasi ion logam, dll., dianalisis. Metode analisis kerak akan di jelaskan pada postingan berikutnya. Analisis kimia dilakukan untuk menentukan komposisi kerak.
- Uji pelarutan kerak
- Uji pelarutan kerak dilakukan untuk menentukan spesifikasi pembersihan yang tepat, seperti jenis dan dosis bahan kimia, suhu, dan waktu. Sebelum uji pelarutan kerak, spesifikasi pembersihan kasar ditentukan dengan mengacu pada jumlah, ketebalan, dan komposisi kerak.
2.3. Cleaning boiler tekanan sedang atau tinggi
- Investigasi kondisi boiler
- Periksa Garis besar boiler seperti; jenis, tekanan, laju penguapan, waktu servis, dll.,
- Bagian yang akan dibersihkan dan volume air yang ditampung
- Sirkulasi air memungkinkan atau tidak
- Investigasi lokasi pembersihan
- Ketersediaan air untuk digunakan?
- Sumber panas
- Sumber Listrik.
- Ruang untuk pemasangan peralatan.
- Penyusunan instruksi pembersihan
- Spesifikasi pembersihan ditentukan dari investigasi dan pengujian di atas, kesepakatan dengan pelanggan, dll. Kemudian instruksi pembersihan disiapkan. Instruksi tersebut harus mencakup hal-hal berikut:
- Tujuan pembersihan
- Garis besar boiler
- Bagian yang akan dibersihkan dan jumlah larutan pembersih
- Jenis dan jumlah peralatan, dan bahan untuk pembersihan
- Batasan dan spesifikasi
- Jenis, jumlah dan dosis bahan kimia,
- Kondisi pembersihan, seperti suhu, waktu, dan laju sirkulasi
- Metode penentuan titik akhir untuk setiap proses pembersihan
- Metode untuk sirkulasi dan pembuangan larutan pembersih
- Flow-diagram proses pembersihan
- Lembar kemajuan proses pembersihan
- Metode inspeksi,
- Metode pengolahan air limbah dari kimia pembersih
- Manual operasi untuk setiap proses pembersihan
- Spesifikasi pembersihan ditentukan dari investigasi dan pengujian di atas, kesepakatan dengan pelanggan, dll. Kemudian instruksi pembersihan disiapkan. Instruksi tersebut harus mencakup hal-hal berikut:
- Hal lain yang perlu diperhatian untuk setiap proses pembersihan
- Pemasangan peralatan dan bahan untuk pembersihan
- Pembilasan air dan uji hidrolik (untuk uji kebocoran)
- Preheating
- Lakukan pemanasan awal boiler yang diisi dengan air demineralisasi.
- Jika laju peningkatan suhu di bagian tersebut sangat bervariasi, Segera lakukan tindakan pencegahan, seperti modifikasi perpipaan dan metode pemanasan, harus diterapkan untuk meminimalkan perbedaan.
- Chemical Cleaning
- Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembersihan kimia adalah sebagai berikut:
- Periksa kebocoran larutan pembersih
- Hentikan proses cleaning ketika terjadi peningkatan konsentrasi ion terlarut dan terjadi penurunan konsentrasi bahan kimia pembersih telah berakhir.
- Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembersihan kimia adalah sebagai berikut:
- Netralisasi dan Pencegahan Karat
- Lakukan perawatan netralisasi dan pencegahan karat pada suhu setinggi mungkin untuk memaksimalkan efek penghambatan korosi.
- Inspeksi
- Setelah pembersihan, boiler diperiksa. Drum air dan uap, serta header dibuka dan diperiksa. Jika lumpur yang dibuang terkumpul di sana, lumpur tersebut dibuang untuk dibersihkan.
2.4. Cleaning boiler tekanan Rendah
Pembersihan boiler bertekanan rendah pada dasarnya sama dengan pembersihan boiler bertekanan sedang atau tinggi. Namun, karena komposisi keraknya berbeda. . Komposisi kerak yang umum dan metode pembersihan yang tepat dijelaskan di bawah ini.
- Degreasing (Untuk boiler baru)
- Agen pembersih lemak adalah bahan kimia alkali dan surfaktan, dosisnya adalah 0,3 hingga 1,0%. Pembersihan dilakukan dengan sirkulasi pada suhu 60 hingga 100°C selama 6 hingga 8 jam.
- Kerak Silika
- Boiler tekanan rendah biasanya mengandung kerak silika dalam jumah besar. Diolah dengan metode Swelling agar dapat mengembang dan melunak. Dosis alkali 2 hingga 10%.
- Pelunakan dilakukan pada suhu 80°C atau lebih selama 10 hingga 24 jam.
- Setelah proses pelunakan, dilakukan pembersihan dengan asam atau semprotan air bertekanan tinggi untuk menghilangkan kerak.
- Kerak Mineral (Hardness Scale)
- Kerak mineral dihilangkan dengan pembersihan asam anorganik atau pembersihan alkali dan chelating agent.
- Pada pembersihan dengan kimia asam, larutan asam sekitar 5% di sirkulasikan pada suhu ruangan hingga pembentukan gas CO2 berhenti. Kemudian konsentrasi asam dan suhu larutan di naikkan hingga masing-masing 10 hingga 20% dan 50 hingga 60°C. Waktu pembersihan umumnya 4 hingga 6 jam.
- Pada Pembersihan Alkali, cara ini digunakan khusus untuk boiler yang sulit mengeluarkan larutan pembersih secara sempurna karena strukturnya. Larutan pembersih dipanaskan dengan menggunakan burner boiler dan diberi tekanan hingga 30 hingga 70 Psi. Waktu pembersihan adalah 3 hingga 4 jam.
- Kerak oksida besi
- Kerak oksida besi, dibersihkan dengan asam anorganik, asam organik dan Chelating Agent netral.
- Pembersihan dengan asam anorganik dilakukan dengan dosis 10 hingga 20% pada suhu 50 hingga 60°C selama 4 hingga 8 jam.
- Dosis, suhu, dan waktu pembersihan dengan asam organik masing-masing adalah 10 hingga 15%, 80 hingga 90°C, dan 4 hingga 8 jam.
- Agen pembersih dengan Chelating Agent Netral dengan dosis 10 hingga 20%. Suhu dan waktu pembersihan adalah 120 hingga 150°C dan 4 hingga 8 jam.
- Kerak oksida besi, dibersihkan dengan asam anorganik, asam organik dan Chelating Agent netral.
Leave a Reply